Oleh : Ustadz Ahmad Mujahidin (Adin)
Tema: Perjalanan Hidup Manusia
Nabi Ibrahim adalah salah satu nabi yang mendapat kemuliaan yang tinggi dari Allah Swt. Hingga nama beliau disebut dalam tahiyat shalat. Kisah pencarian tuhannya sungguh sangat heroik. Bagaimana tidak, disaat kaumnya menyembah batu dan benda-benda langit, Nabi Ibrahim menggunakan akalnya, bahwa yang mereka sembah salah dan tidak pantas disebut tuhan. Hingga akhirnya belau menemukan Allah SWT, tuhan semesta alam.
Ada doa nabi Ibrahim yang perlu untuk kita simak.
“ Ya Allah limpahkan aku hikmah dan kumpulkan aku bersama orang-orang sholeh”
Sering dalam hidup kita, dunia yang selalu menjadi harapan. Jarang panggilan Allah langsung dipenuhi, sedangkan panggilan dunia masya Allah, langsung tanpa basa basi. Apa yang kita harapkan selalu dunia. Saat sholat, pikiran terpecah oleh dunia, dan selesai sholat yang diminta pun juga dunia. Memang meminta dunia tidak salah, karena Allahlah tempat kita memohon.
Allah berfirman :
ÎóÇyèø9$#ur ÇÊÈ ¨bÎ) z`»|¡SM}$# Å"s9 Aô£äz ÇËÈ wÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# (#öq|¹#uqs?ur Èd,ysø9$$Î/ (#öq|¹#uqs?ur Îö9¢Á9$$Î/ ÇÌÈ
Artinya : “ Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran (QS.Al Ashr: 1-3)
Hal diatas merupakan firman Allah agar manusia tidak merugi hidup di dunia. Selain itu, mengapa dengan orang-orang shaleh? Kenapa harus bersama mereka ? Jawabannya adalah agar kita senantiasa dekat kepada Allah. Zaman dahulu ada sahabat nabi bernama Hanzaulah yang dipanggil berperang padahal saat itu dia baru selesai menikah. Setelah dia izin kepada istrinya, dia pun memenuhi panggilan Allah tersebut. Dan akhirnya dia syahid.
Sebelum meninggal Hanzaulah bertanya “Apakah aku akan masuk surga?.“Sudah pasti tentu“ Jawab Abu Bakar. “Tapi aku merasa munafiq”. “kenapa?” Tanya Abu Bakar. “Karena saat aku berkumpul bersama kalian, seolah-olah aku sedang melihat syurga di depanku, dan ketika aku sendiri, aku tidak bisa menjaga nama Allah tetap dipikiranku, dan aku melihat dunia kembali”. ”sesun.gguhnya kami pun begitu” jawab sahabat
Subhanallah, sahabat saja merasa diri mereka kurang mengingat Allah, apalagi dengan kita saat ini. Untuk itu, berkumpul bersama orang sholeh akan membuat kita mengingat Allah lebih banyak dan menjadikan kita menjadi lebih kaffah menjadi seorang muslim.
Selanjutnya doa Nabi Ibrahim :
“Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang yang datang kemudian”
Dengan mengajak kepada kebaikan, maka bukanlah keburukan yang akan orang kenang selepas kita meninggal. Contoh untuk saat ini adalah Alm Ust Jeffri Al-Bukhory. Setelah beliau wafat, bagaimana orang mengenang beliau karena ajakannya melalui dakwah.
“Dan jadikanlah aku orang yang mewarisi surga”
Dengan mengikuti perintah Allah, sudah pasti surga akan dapat kita capai. Akan tetapi, ada satu hal yang dapat menarik manusia menikmati surga yakni anak yang sholeh. Orang tua saat mereka sudah disurga akan dipanggil lagi oleh Allah SWT bila anak mereka ternyata menjadi anak yang tidak tahu agama dan selalu mengingkari Allah SWT karena orang tua mereka tidak mengajarkan hal tersebut. Oleh karena itu, mari kita belajar menjadi muslim yang baik agar nantinya selain kita mendapat ridha Allah, orang tua kita pun tidak bersusah mengikuti anaknya di dalam neraka.
Perjalanan Hidup Manusia
Alam ruhàAlam kandungan àAlam Dunia àAlam kubur(Barzakh) àAlam akhirat à Surga?? / Neraka??
Cukup panjang perjalanan hidup manusia, dan sekarang kita berada di pertengahan jalan yang merupakan penentu kediaman terakhir yakni An-nur (syurga) atau An-naar ( neraka).
Bila dianalogikan dengan tes, alam dunia adalah alam dengan ujian berat. Saat kita lulus mengikuti ujiannya, maka masa depan di alam yang abadi(akhirat) akan dijamin penuh dengan kesenangan, begitu sebaliknya bila gagal. Tidak ada ujian ulang atau remidi dari Allah SWT, akan tetapi Allah SWT mengijinkan kita untuk openbook lewat Al-Quran dan Al-hadits. Selama kita berpedoman pada kedua hal itu, maka manusia tidak akan tersesat.