Assalamualaikum
Warahamtullahi Wabarakatuh
Sabtu
malam tanggal 1 Juni 2013 menjadi malam bertambahnya derajat praja di mata
Allah karena pada malam tersebut, tepatnya pukul 21.30 WITA, telah dilaksanakan
Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT) yang Insya Allah menjadi suatu kegiatan yang
mendapat barakah dari Allah. Tema dari kegiatan MABIT kali ini yaitu “Renungan Untuk Makna Dan Tujuan Hidup Yang
Sesungguhnya”.
Kegiatan
MABIT tersebut diselenggarakan tidak hanya bagi praja yang aktif dalam
organisasi Kerohanian Islam (Rohis) tetapi dapat pula diikuti oleh praja muslim
lainnya. Adapun yang berpartisipasi yaitu Nindya Praja sebanyak 38 orang,
Nindya Wanita Praja sebanyak 13 orang, Madya Praja sebanyak 31 orang dan Madya Wanita
Praja sebanyak 22 orang.
Kegiatan
yang dimulai pada
pukul 21.30 WITA tersebut dipimpin oleh Nindya Praja M.
Aldietya Aswatra dan diawali dengan sambutan sekaligus pembukaan kegiatan MABIT
oleh Kepala Bagian Administrasi dan Keprajaan yang diwakili oleh Bapak
Ilmiawan. Selanjutnya, praja peserta MABIT mengikuti pengisian materi dari
Ustad Zainuddin Sulaiman, Lc yang pada kesempatan tersebut hanya memberikan
pengantar singkat sekitar 15 menit dan dilanjutkan pengisian materi tentang
Perjalanan Hidup Manusia oleh Ustad Addin (Ahmad Mujahidin) yang berlangsung
sampai pukul 23.40 WITA. Melalui materi Perjalanan Hidup Manusia, praja peserta
MABIT dipaparkan tentang proses kehidupan yang dilalui oleh manusia sejak di
alam ruh sampai nanti berada di alam yang kekal yaitu surga atau neraka. Di
setiap pertengahan pemaparan materi, ditampilkan pula video-video pendukung
materi yang menarik minat dan perhatian praja peserta MABIT sehingga terlihat
antusiasme praja yang tinggi untuk menyimak materi yang disampaikan. Walaupun
waktu yang disiapkan cukup singkat, materi tentang Perjalanan Hidup Manusia ini
dapat menyampaikan secara garis besar bahwa kehidupan manusia yang sangat
singkat di dunia ini akan menentukan kehidupan yang kekal di akhirat kelak. Upaya
selalu mengingat kematian juga menjadi nasehat penting agar manusia selalu
meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah.
Acara
selanjutnya yaitu pengisian materi yang disampaikan oleh Nindya Praja Fauzan
Hidayat. Pengisian materi diawali dengan menyanyikan bersama Asmaul Husna oleh
seluruh peserta MABIT. Kemudian baru dipaparkan materi tentang 10 karakteristik
muslim yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Pemaparan materi juga disisipkan
video-video pendukung materi. Selanjutnya, karena jam telah menunjukkan pukul
00.20 WITA dini hari, acara MABIT pada malam hari itu diakhiri dan praja
dipersilahkan kembali ke wisma masing-masing untuk beristirahat. Pukul 03.00
WITA, praja peserta MABIT kembali lagi ke mushola Baitul Ulum untuk
melaksanakan shalat tahajud berjamaah. Shalat tahajud yang dilaksanakan
sebanyak 4 rakaat 2x salam dan diakhiri dengan shalat witir 3 rakaat 1x salam
yang dipimpin oleh Nindya Praja Syahrizani. Meskipun peserta MABIT yang ikut
serta melaksanakan shalat tahajud ini berkurang dibandingkan acara pada malam
sebelumnya dan kondisi praja masih menahan kantuk, tetapi shalat tahajud dapat
dilaksanakan dengan tertib.
Selesai
shalat tahajud, kegiatan MABIT dilanjutkan dengan pengisian materi oleh Nindya
Paja Deni Permana yang menjelaskan tentang Perjalanan Hidup Manusia. Selesai
pengisian materi, terdapat renungan qalbu dari Nindya Praja Misbahul Munir.
Renungan tersebut mengajak praja peserta MABIT untuk kembali mengintrospeksi
diri terhadap setiap tindakan yang telah dilakukan selama ini. Selesai renungan
qalbu, acara dilanjutkan dengan melaksanakan shalat Subuh berjamaah. Setelah
shalat shubuh, acara MABIT belum selesai sampai disini saja. Acara dilanjutkan
dengan melaksanakan lari pagi bersama di luar kampus IPDN NTB. Tidak hanya
peningkatan spiritual dan ruhaniahnya saja yang dilakukan, tetapi MABIT ini
juga merangkaikan acara peningkatan kualitas jasmani praja. Hal ini guna
tercipta keseimbangan kualitas antara jasmani dan rohani praja. Setelah lari
mengelilingi lingkungan di sekitar luar kampus IPDN NTB, praja peserta MABIT
kembali ke kampus.
Acara
MABIT dilanjutkan kembali dengan peregangan, minum air putih dan pelaksanaan
beberapa permainan yang dilaksanakan di halaman depan Aula Rinjani. Adapun
permainan yang dilakukan meliputi permainan konsentrasi tebak kelipatan angka,
permainan zip zap yang akan menebak teman di sebelahnya ketika ditunjuk,
permainan oper karet gelang melalui pipet dan permainan cerita berantai.
Masing-masing permainan yang dilaksanakan memiliki makna dan fungsi tersendiri.
Untuk permainan pertama, melatih konsentrasi dari peserta, permainan zip zap
melatih kerespectan peserta dengan
teman di sebelahnya, permainan oper karet gelang mengajarkan pentingnya kerja
sama dalam sebuah tim, dan permainan cerita berantai mengajarkan bahwa dampak
dari ghibah (bergosip) yang disampaikan dari satu orang ke orang lain cenderung
mengalami perubahan cerita asli karena perbedaan cara komunikasi masing-masing
orang. Itulah bahaya besar yang ditimbulkan dari ghibah yang belum dapat
dipastikan kebenarannya. Akhir dari pelaksanaan permainan tersebut, disampaikan
pemenang juara 1, 2, 3 dan juara harapan 1 berdasarkan nilai akumulatif dari
semua permainan. Kemudian acara MABIT ditutup dengan doa dan diakhiri dengan
pelaksanaan makan pagi di menza. Setelah pelaksanaan acara makan pagi, praja
peserta MABIT dipersilahkan untuk melanjutkan kegiatan masing-masing secara
mandiri. Ini juga menandakan acara MABIT telah selesai dan diharapkan berbagai
kegiatan yang dilaksanakan pada saat MABIT dapat bermanfaat sekaligus menjadi
awal yang baik bagi praja untuk lebih giat lagi dalam meningkatkan kualitas
iman, islam, taqwa, dan ibadahnya kepada Allah SWT.