Oleh Ust Zainuddin Sulaiman
Allah
berfirman :
$ygr'¯»t úïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=äz÷$# Îû ÉOù=Åb¡9$# Zp©ù!$2 wur (#qãèÎ6®Ks? ÅVºuqäÜäz Ç`»sÜø¤±9$# 4 ¼çm¯RÎ) öNà6s9 Arßtã ×ûüÎ7B ÇËÉÑÈ
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam
Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (Qs. Al-Baqarah:208)
Menjadi
seorang islam yang kaffah sudah
menjadi kewajiban kita sebagai kaum muslimin. Amalkan ajaran Islam secara
keseluruhan dari yang kecil hingga yang besar. Yang kecil contonya saat kita
berada di kamar madi, hingga hal-hal yang besar yakni kemashlahatan umat. Suatu
ketika seorang Yahudi heran dengan Abu Dzar karena beliau mengamalkan ajaran
Islam hingga hal yang kecil-kecil sekalipun. Yahudi tersebut berpendapat,
apakah tidak memusingkan karena segalanya penuh tata cara dan peraturan yang
harus diikuti.
Abu
Dzar mencawab dengan tenang, bahwa itulah Islam. Islam tidak hanya melulu
tentang shalat saja. Agama ini sangat kompleks dan menyeluruh dan dapat disebut
juga dengan Islam Integral. Segalanya diatur agar tercipta kebaikan baik itu
untuk pribadi muslim sendiri, manusia lain, hingga lingkungannya.
Beliau
berwasiat, praja sebagai calon aparatur negara hendaknya teruslah membenahi
diri agar menjadi muslim yang kaffah. Hal
ini, penting agar nantinya saat menjabat dapat menjadi pemimpin yang amanah dan
dicintai Allah Swt. Sering dilihat di media, banyak sekali pejabat yang
tersangkut pada masalah akibat kurangnya rasa iman. Kasusnya itu-itu saja,
yakni harta, tahta, dan wanita. Memang tiga hal tersebut adalah jurus ampus
Syaithan.
Semoga
kita semua dapat menjadi muslim yang selalu memperbaiki diri dan mengingat-Nya.