Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh...
Apa kabar sahabat
muslimin dan muslimah sekalian? semoga selalu dalam keadaan sehat wal a'fiat
dan selalu dalam lindungan Allah SWT amin ya robbal alamin. Baiklah tanpa
berbasa-basi lagi, kali ini CRM akan berbagi kisah kepahlawanan yang sekiranya
dapat menggetarkan hati, menyentuh sanubari, membangkitkan semangat islami dan
menambah rasa kecintaan dan kebanggaan kita terhadap agama rahmatan lil alamin
ini. Oke, untuk mempersingkat waktu, mari kita simak bahasan kali ini.
Sahabaku, kita telah
mengetahui banyak pahlawan di negeri ini, seperti Ki Hajar Dewantara yang
bergelar pahlawan pendidikan, ada Jend. Ahmad Yani yang bergelar pahlawan
revolusi, dan masih banyak lagi pahlawan di bangsa kita tercinta ini. Mereka
berjuang mempertaruhkan waktu dan hidupnya demi kemerdekaan dan kemajuan bangsa
ini.
Sayangnya, kisah-kisah
pahlawan pada zaman dahulu semakin lama semakin terlupakan. Tergantikan dengan
pahlawan-pahlawan super dari bangsa barat seperti Superman, Spiderman, Wonder
Woman, Fantastic Four dan masih banyak lagi pahlawan-pahlawan super yang
dikenalkan bangsa barat, mereka membuat film-film pahlawan super dengan efek
yang memukau para penontonnya, sehingga yang menonton itu merasa terkesima dan
kagum terhadap pahlawan super yang dikenalkan bangsa barat, padahal pahlawan
yang dikenalkan bangsa barat itu hanyalah khayalan semata, sedangkan pahlawan
yang sebenarnya dilupakan.
Sahabat masih ingat
Muhammad Al Fatih? Jika lupa, penulis akan menceritakan kembali, siapa Muhammad
Al Fatih itu? Apakah dia bisa terbang seperti Superman? Apakah dia bisa berubah
menjadi elastis seperti Fantastic Four? Apakah dia bisa bergelantungan di
gedug-gedung tinggi seperti Spiderman?
Muhammad Al Fatih adalah khalifah yang
berhasil merebut dan menaklukan kota Konstantinopel (sekarang Instanbul,
ibukota negara Turki) yang menjadi kekuasaan kerajaan Romawi. Beliau adalah
keturunan dari Sultah Murad II, seorang pemimpin dari kerajan Turki Utsmani
(Ottoman). Sejak kecil, beliau telah diajarkan berbagai macam ilmu pengetahuan
oleh ilmuwan dan para ulama, seperti taktik dan seni perang, matematika, Al
Quran, fiqih, hadits, bahasa dan sastra Arab, dan berbagai pengetahuan lainnya,
salah satu ulama yang mengajari beliau adalah Syaikh Syamsuddin, yang merupakan
keturunan dari sahabat Nabi Muhammad S.A.W, yaitu Sayyidina Abu Bakar As
Siddiq.