27 May 2013

Mengenal Lebih Dekat Umat Rasulullah SAW Saat Ini

Resume Kerohanian Kamis Malam (23 Mei 2013)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Apakah ciri dari umat Nabi Muhammad SAW? Jawaban dari pertanyaan tersebut terdapat dalam Surat Al-Fath ayat 29 yang artinya:

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.”

Maksud dari ayat di atas adalah
bahwa sejatinya ciri umat Islam itu adalah bersikap tegas pada kaum kafir, dan tidak lemah ketika harus berhadapan dengan mereka dalam hal aqidah dan syari’at, namun disamping itu kita tetap menjaga kerukunan dan toleransi dengan mereka dalam hal pergaulan sehari-hari. Itulah ketetapan dari Allah tentang bagaimana seharusnya kita bersikap dan bergaul di tengah kemajemukan yang ada di dalam masyarakat.

Namun, selama ini sepertinya umat Islam belum begitu memahami tentang seluk beluk Islam itu sendiri, bahkan karena ketidaktahuan kita terhadap Islam terkadang akan membuat diri kita mudah untuk dipengaruhi oleh informasi dan pemikiran yang menyesatkan aqidah. Hal ini dapat kita lihat dari beberapa kebiasaan kaum kafir yang kini sudah membudaya di kalangan generasi muda muslim, contohnya, seperti minum atau makan dengan tangan kiri ataupun makan dan minum sambil berdiri. Bahkan untuk makan dan minum sambil berdiri ini sudah membudaya di dalam penyelenggaraan pesta-pesta dengan sebutan “standing party”. Tidak hanya itu, tanpa disadari kebiasaan merayakan ulang tahun dengan bernyanyi-nyanyi dan meniup lilin juga sering kita lakukan. Hal-hal tersebut merupakan kebiasaan dari kaum kafir dan bukan kebiasaan dari Rasulullah SAW.

Kita sebagai umat islam seharusnya lebih banyak tahu tentang budaya agama Islam dan bukan agama lain. Namun yang terjadi saat ini justru terbalik, kita malah lebih tahu budaya agama lain dibandingkan dengan agama Islam sendiri. Contohnya saja tentang hari Valentine Day, bahwasanya hari itu adalah hari peringatan umat nasrani dalam memperingati meninggalnya santo valentine, seorang pendeta umat nasrani yang memperjuangkan cintanya kepada lawan jenis dengan tata caranya sangat melencengdari ajaran umat islam. Namun, saat ini budaya tersebut telah mengakar di kalangan masyarakat dan seperti tak bisa lepas dari trend pergaulan generasi muda saat ini. Maka dari itu kita sebagai umat islam harus mengetahui budaya kita sendiri dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari agar agama kita tidak mengalamai kehancuran karena umat muslim itu sendiri.

Hal-hal tersebut sebenarnya tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Keinginan kaum kafir memurtadkan umat Islam melalui pengaruh kebiasaan dan budaya yang tidak islami kini kian gencar dilancarkan oleh mereka. Maka dari itu kita harus berhati-hati lagi dalam menjalani hidup agar tidak mengikuti budaya-budaya dari agama lain, terutama yang dapat merusak akhlak dan aqidah kita sebagai muslim sejati.

Total Pageviews